Senin, 12 November 2012

Sehat Ala Emping Melinjo


“Awas, makan empingnya jangan kebanyakan, nanti bisa asam urat loh!”, emping Melinjo, cemilan keripik yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Kita dan sering pula dijadikan sebagai pelengkap hidangan masakan seperti opor ayam misalnya. Benarkah emping Melinjo dianggap biang keladinya asam urat? Jawabannya bisa saja jadi benar, namun itupun dengan catatan apabila emping Melinjo dikonsumsi terlampau berlebihan oleh Kita, dan memang segala sesuatu yang berlebihan itu pun menurut agama juga dipandang adalah tidak baik bagi Kita, jadi jangan hanya berlaku untuk Melinjo saja sebagai biang keladinya si asam urat.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap kandungan nutrisi yang ada pada emping Melinjo, terkandung purin yang cukup tinggi sebagai penyebab terjadinya peningkatan asam urat pada proses metabolisme tubuh manusia apabila dikonsumsi terlampau berlebihan, jadi tidak perlu takut untuk menikmati emping Melinjo selama masih dalam batas yang wajar! Justru Melinjo sebenarnya termasuk kategori jenis makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi dikarenakan kandungan antioksidannya yang tinggi, Melinjo pun diyakini merupakan antimikroba alami yang sangat baik bila dijadikan sebagai bahan baku pengawet makanan natural sekaligus racikan pengobatan masa depan untuk tiap jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Adalah seorang peneliti Jepang bernama Mr. Kato Eishin yang diantarnya melakukan kajian khusus terkait manfaat Melinjo untuk dunia kesehatan dan obat-obatan ini.

Emping Melinjo terbuat dari biji melinjo yang sudah tua, di mana sebenarnya keseluruhan morfologi daripada tanaman ini adalah memiliki nilai guna, mulai dari daunnya, bunganya, biji dan kulit lunak bijinya. Tanaman Melinjo ideal untuk dibudidayakan pada suatu wilayah yang setidaknya memiliki ketinggian jangan melebihi 400 meter di atas permukaan laut (dpl), walaupun juga tanaman ini dapat tumbuh pada ragam ketinggian mulai dari 0 hingga 1200 meter di atas permukaan laut (dpl).

Emping Melinjo bernilai jual tinggi? Tidak hanya saja pasar lokal di mana sekarang ini permintaan emping Melinjo juga sudah mulai berdatangan guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor, negara-negara kawasan Asia seperti Singapura, Malaysia, Brunei dan Jepang hingga termasuk kawasan Eropa dan Amerika di mana sudah memiliki ketertarikan terhadap komoditi ini. Hambatan yang tengah dialami untuk menggencarkan ekspor komoditi emping Melinjo ke pasar internasional saat ini adalah tidak lain kurangnya pasokan bahan baku untuk pembuatan emping tersebut, yang mana keberadaan populasi tanaman Melinjo terbesar saat ini di Indonesia adalah berada di daerah Lampung, sedangkan untuk industri usaha rakyat dalam pembuatan emping Melinjo lebih banyak tersebar hampir di beberapa wilayah pulau Jawa seperti kabupaten Pandeglang Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Jawa Timur. Hambatan lainnya untuk menjadikan komoditi emping Melinjo sebagai komoditi ekspor andalan ialah, belum adanya keseragaman mutu ekspor yang mana pasar internasional lebih menginginkan emping Melinjo berukuran besar atau setengah utuh yang hanya terdiri dari satu biji Melinjo dalam kondisi siap konsumsi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar